Pengaturan GIT Standar (1)

Pakai GIT itu bisa offline kalau tujuannya proyek pribadi. Kalau proyeknya dikerjakan bersama orang lain, disimpan dan berbagi melalui jaringan internet, ya memang GIT harus dilakukan secara online. Berikut adalah beberapa perintah GIT standard yang selalu saya pakai.

 

Perintah git standar seperti 'git remote', 'git pull', 'git push' itu membutuhkan jaringan internet, sedangkan perintah 'git add', 'git commit',  'git log' tidak membutuhkan jaringan internet. Jadi, karena tujuan saya untuk ditampilkan di laman gitlab dan github saya, ya otomatis saya mengerjakan git
secara online.
Ada 3 keadaan git: modified --> staged --> commited

1. untracked berkas(bisa juga folder) yang terbaca berada di direktori git
2. modified= berkas yang mendapat perubahan(bisa juga folder)(kalau di bash, warna tulisannya merah gelap), siap di 'git add'
3. staged = berkas sudah di 'git add' (kalau di bash, warna tulisannya hijau), siap di 'git commit'
4. commited = berkas sudah di 'git commit' alias sudah data telah tersimpan di lokal repo, siap di 'git push'
5. push= berkas di-push ke server github/gitlab (online)

1. git config --global user.name [nama akun]

2. git config --global user.email [nama email]

3. git config --list

4. git config user.name

5. git config user.email

 Selanjutnya, tentukan direktori khusus untuk kerjaan yang mau dipush di GIT supaya tidak berantakan dengan berkas-berkas lain

6. D:/F:/G:

    Pindah direktori ke D:/F:/G:

7. dir

    Cek isi direktori tersebut

8. cd [nama folder]

    Pindah ke folder yang dituju

9.  move [nama file.jenis file] [tujuan]

    Apabila tujuan berupa folder di dalam direktori yang sama, cukup tulis nama folder.
    Apabila tujuan berupa folder di luar direktori, tulis nama direktori berikut nama foldernya.
    Selain berkas, juga bisa folder (dan folder ke dalam folder)

10. move [*.jenis file] [tujuan]

    Gunakan asterisk (tanda bintang) untuk memindahkan semua file dengan tipe jenis yang sama.
   

Setelah berada di direktori khusus GIT

9. git init 

Sebenarnya bisa saja membuat repositori pada direktori/folder tujuan secara langsung dengan perintah git init [nama folder] , namun saya lebih suka cek dengan perintah 'dir', dalam artian saya memang sudah menyiapkan folder khusus untuk git. Perintah 'git init' biasa dilakukan oleh pemimpin proyek, anggota lain akan melakukan clone setelah pemimpin melakukan inisiasi repo.

Setelah melakukan git init, akan muncul folder .git di direktori tersebut. Kalau tidak ada, mungkin hidden. Organize -> folder and search option -> view -> show hidden files, folders and drives.

Gambar 1

Gambar 2

10. git status

Setiap selesai satu line aktivitas, saya selalu lakukan GIT STATUS. Disini akan terlihat informasi sedang menggunakan branch apa dan kondisi terakhir tiap berkas (Apakah Modified? Apakah Staged?)

11. git branch --show-current

Kalau saya tidak ingat terakhir pakai branch apa, saya lakukan perintah ini.

        11a) git branch [nama branch baru] 

Mau buat branch baru. Kalau buat proyek sama orang lain, ya buat nama branch masing-masing lebih baik, karena masih dalam tahap development.

        11b) git branch --list 

Nama-nama branch yang ada; current branch warnanya hijau highlight  dengan simbol bintang/asterisk; branch yang sudah pernah dipakai warnanya cyan highlight dengan simbol tambah; branch yang belum pernah dipakai warnanya putih.                                      

        11c) git checkout [nama branch]

Pindah branch

        11d) git branch -d [nama branch]

Menghapus branch. Sebaiknya sebelum menghapus branch, posisi sudah berada diluar branch yang akan dihapus.

        11e) git branch -m [nama branch] [rename branch] 

Mengubah nama branch

Info tambahan :

1. Folder .git itu berisi semua kegiatan apa yang sudah kita lakukan di repo itu
2. Selanjutnya :  Pengaturan GIT Standar (2)