Sebelum melakukan perkerasan jalan, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan terlebih dahulu supaya produk jalan bukan hanya kuat dan tahan lama, tapi juga harus tepat sasaran, nyaman dan sesuai dengan perhitungan dana yang direncanakan.
Dalam melakukan perencanaan jalan, kita harus paham:
- Prinsip perkerasan jalan
- Konsep dasar perkerasan jalan
- Metodologi perancangan perkerasan jalan
- Material perkerasan jalan
- Kebutuhan ketebalan perkerasan jalan
- dll.
Mengapa demikian?
Karena setiap jenis kendaraan memiliki kualifikasi pembebanan yang berbeda-beda. Kualifikasi pembebanan yang berbeda-beda maka bahan material perkerasannya pun juga harus dibuat berbeda. Sama dengan semua infrastruktur highway di negara manapun, di Indonesia pun, setiap jenis jalan memiliki daya dukung yang berbeda-beda.
Aspek yang harus diperhatikan sebelum merencanakan jalan, antara lain.
- Sesuai dengan kebutuhan lalu lintas yang akan dilayani di ruas jalan tersebut
- Sesuai standar teknik yang didasarkan pada ketetapan instansi yang berwenang
- Sesuai dengan perhitungan dana (Rencana Anggaran Biaya / RAB)
- Tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan dan efek ke lingkungan
- Jalan harus dibangun dengan tujuan positif tertentu dan sebaiknya berpotensi untuk pengembangan sosial, ekonomi dan wilayah
Sebagai bagian dari tahapan kegiatan penyelenggaraan jalan, jadi perencanaan jalan itu bukan hanya tentang produk fisik yang baik
secara visual, namun juga harus memenuhi kinerja jalan yang laik fungsi
dan berdayaguna kepada masyarakat alias berpihak pada kepentingan
masyarakat.
Jadi, aspek-aspek dalam perencanaan jalan ini diharapkan mampu membawa kita pada tujuan penyelenggaraan jalan itu sendiri, yaitu terwujudnya sistem jaringan jalan yang efektif, efisien, dan
berkelanjutan untuk mendukung terselenggaranya sistem transportasi yang
terpadu. (baca
kembali Undang-Undang No.2 tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No.38
tahun 2004 tentang Jalan)